Berita BBPPTP Surabaya
Kementan Pacu Pengembangan Kakao Berkelanjutan dan Tingkatkan Hilirisasi Kakao di Kolaka
Kolaka, www.indomedia24.com – Menteri Pertanian (Mentan) kembali fokus dorong Kakao sebagai komoditas unggulan perkebunan. Menurut Mentan kakao pegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia yakni sebagai penghasil devisa negara, sumber pendapatan petani, penciptaan lapangan kerja, mendorong agribisnis, dan agroindustri serta pengembangan wilayah.
Namun dengan adanya perubahan iklim yang drastis dan serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) utama kakao, menyebabkan produktivitas rata-rata nasional kakao terus menurun dan kualitas biji kakao yang masih rendah.
Menyikapi kondisi ini Kementerian melalui Ditjen Perkebunan terus berupaya melakukan perbaikan mutu biji kakao diantaranya melalui, pembinaan kepada petani terkait Good Agriculture Practices dan Good Manufacturing Practices sehingga petani mampu menghasilkan biji kakao yang berkualitas baik sesuai standar SNI maupun persyaratan negara tujuan ekspor.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam kunjungannya ke Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (23/2/23) meninjau salah satu lokasi kebun kakao di Desa Konaweha Kecamatan Samaturu sebagai bagian dari program kerja Kementerian Pertanian TA 2023 dalam Subsektor perkebunan. Mentan SYL menyebutkan pentingnya pengembangan berkelanjutan yang mempengaruhi hilirisasi kakao yang lebih baik lagi.
“Kita fokuskan saja pada hilirisasi komoditas perkebunan kita. Hilirisasi kita mulai setiap kabupaten sebesar 17-20 persen untuk setiap komoditas perkebunan seperti kelapa, kopi dan untuk Kolaka ini, komoditas kakao,” sebut Mentan SYL.
Luas areal kakao di Kabupaten Kolaka terdapat seluas 28.663 Ha dengan produksi 8.022 Ton dengan produktivitas sebesar 469 Kg/Ha. Dalam kesempatan yang sama Dirjen Perkebunan Andi Nur Alam Syah menyampaikan hal ini dapat ditingkatkan melalui kelanjutan program pengembangan kakao berkelanjutan, peremajaan, rehabilitasi dan intensifikasi. (Tim Publikasi BBPPTP Surabaya)