Malang, www.indomedia24.com – Bagi setiap pemula, ketika kita akan membuat artikel berita, secara otomatis teringat aturan yang selalu disarankan, yaitu menggunakan prinsip atau semboyan 5W + 1H. Banyak dari kita yang tidak memahami apa yang dimaksud dengan semboyan 5W + 1H.
Terkadang kontributor atau wartawan pemula mengirimkan foto kegiatan ditambah sedikit penjelasan tentang foto tersebut kepada editor untuk dijadikan sebuah berita. Tentunya hal itu akan menyulitkan seorang editor dalam merangkai sebuah berita, dan tidak jarang berita tersebut akan memerlukan beberapa pengeditan ulang karena tidak sampainya maksud dan tujuan dari sebuah pemberitaan.
Contoh: suatu organisasi nirlaba dari Jakarta akan membuka cabang untuk merekrut anggota volunter di wilayah Kota Malang. Selanjutnya seorang kontributor atau wartawan pemula tersebut mengirimkan foto kegiatan rekrutment tersebut kepada editor di Portal Online BMK Group, dengan penjelasan sebagai berikut; “Organisasi sosial umum …..…….melakukan rekrutment relawan di Kota Malang.”
Dengan penjelasan singkat tersebut seorang editor belum bisa merangkum, menangkap maksud dan tujuan yang disampaikan oleh kontributor/wartawan pemula, dan menerbitkanya menjadi sebuah berita yang akurat sesuai dengan kaidah jurnalistik.
Untuk kebutuhan terkait penulisan artikel yang sesuai dengan kaidah jurnalistik, mari kita pelajari apa sebenarnya semboyan atau kaidah 5W + 1H itu.
Semboyan atau kaidah 5W + 1H adalah rumus dasar berupa pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan inti pokok sebuah berita.
Jika sudah mendapatkan inti pokok tersebut, maka kita dapat mengembangkan menjadi suatu rangkaian kalimat dalam satu paragraph yang menarik untuk dibaca.
Kaidah 5W + 1H merupakan kata tanya dalam Bahasa Inggris seperti: What, Who, When, Why, Where, dan How. Jika diartikan kedalam Bahasa Indonesia arti kata tanya tersebut adalah: Apa, Siapa, Kapan, Mengapa, Dimana, dan Bagaimana.
Dalam penulisan sebuah berita, kita harus sampaikan kepada pembaca peristiwa Apa yang terjadi, Siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut, Kapan peristiwa itu terjadi, Mengapa peristiwa itu bisa terjadi, Dimana peristiwa itu terjadi, dan Bagaimana pendapat seseorang tentang peristiwa tersebut.
Mari kita pelajari bersama dengan contoh terkait Kaidah 5W + 1H.
What (Apa):
Kata tanya ini berisi pertanyaan mengenai peristiwa atau hal yang terjadi.
Contoh: Apa yang sedang terjadi? Apa yang sedang dia lakukan? Apa yang dia bawa? Apa yang dia gunakan? Apa penyebab kejadian tersebut? Apa yang dia dapatkan? Apa permasalahannya? Apa yang dia katakan? Apa yang akan dia lakukan? dan sebagainya.
Why (Mengapa)
Kata tanya tersebut mengandung makna pertanyaan mengenai alasan atau motivasi terjadinya sebuah peristiwa.
Contoh : Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Mengapa dia melakukan itu? Mengapa tidak ada yang mengetahui peristiwa itu? Mengapa dia pergi ke tempat itu? Mengapa dia mengatakan seperti itu? Mengapa dia memilih untuk melakukan perbuatan itu? Mengapa peristiwa itu menjadi sangat heboh? Mengapa dia tidak melakukan apa yang diperintahkannya? Mengapa hari itu sangat mencekam? dan lain sebagainya.
Who (Siapa)
Kata tanya “Siapa” mengandung makna pertanyaan mengenai pelaku atau orang lain dari sebuah peristiwa yang terjadi.
Contoh : Siapa yang melakukan perbuatan itu? Siapa yang menjadi korban? Siapa yang merasa dirugikan olehnya? Siapa yang menyuruhnya melakukan perbuatan itu?
Siapa yang menemani dia melakukan perbuatan itu? Siapa yang terlibat di dalam peristiwa itu? Siapa yang memberinya alat itu? Siapa yang tidak mengetahui berita itu? Siapa yang mengatakan hal itu semua? Siapa yang datang untuk menyelamatkan mereka? dan lain sebagainya.
When (Kapan)
Kata tanya “Kapan” bermakna pertanyaan mengenai waktu terjadinya peristiwa yang terjadi.
Contoh : Kapan peristiwa itu terjadi? Kapan dia melakukan perbuatan itu? Kapan peristiwa itu mulai terkuak? Kapan dia datang ke tempat itu? Kapan dia tiba di lokasi kejadian? Kapan dia bertemu dengan si korban? Kapan si korban ditemukan? Kapan dia kembali ke rumahnya? Kapan dia memanggil teman-temannya? Kapan peristiwa itu dituntaskan? dan lain sebagainya.
Where (Dimana)
Kata tanya “Dimana” mengandung makna pertanyaan mengenai tempat atau lokasi sebuah peristiwa.
Contoh : Dimana peristiwa itu terjadi? Dimana berita itu dimuat? Dimana dia bertemu dengan korbannya? Dimana korban ditemukan? Dimana dia bersembunyi? Dimana dia tertangkap? Dimana keberadaan si pelaku saat ini? Dimana dia ketika kejadian itu berlangsung? dan lain sebagainya.
How (Bagaimana)
Kata tanya “Bagaimana” bermakna pertanyaan yang mengandung cara atau proses berlangsungnya suatu peristiwa.
Contoh : Bagaimana peristiwa itu bisa terjadi? Bagaimana dia melakukan perbuatan itu? Bagaimana dia bertemu dengannya pertama kali? Bagaimana reaksi dirinya ketika diberikan pertanyaan itu? Bagaimana cara memecahkan masalah ini? Bagaimana pendapat masyarakat tentang masalah ini? Bagaimana caranya mengungkapkan peristiwa itu? Bagaimana kisah dirinya? Bagaimana dia menyelesaikan semua pekerjaannya? dan lain sebagainya.
Dari penjelasan dan contoh pertanyaan sesuai kaidah 5W + 1H diatas, bisa kita gunakan untuk menggali, mengungkap sebuah peristiwa yang terjadi, hingga artikel atau berita bisa ditulis dan diperiksa oleh seorang editor berita. (Cakra01)