Kota Malang, www.indomedia24.com – Wali Kota Wahyu Hidayat Hadiri Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Kayutangan Heritage. Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap 5 Juni. Peringatan tersebut sebagai momentum penting yang telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak tahun 1972, dimana dalam peringatan tersebut menjadi sebuah seruan yang mendunia dalam rangka menjaga dan memulihkan bumi.
Pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini tema global yang diangkat adalah “Ending Plastik Pollution”. Tema ini menyoroti darurat plastik sebagai ancaman global, selain itu juga menekankan pentingnya transisi menuju sistem ekonomi sirkular yang mengurangi ketergantungan pada plastik sekali pakai.
Indonesia pun sebagai negara berkembang merespon positif adanya ajakan ini dengan mengusung tema Hentikan Sampah Plastik yang menjadi seruan aksi nasional untuk mengakhiri polusi plastik dan mempercepat pencapaian target pengelolaan sampah nasional.
Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga menanggapi hal tersebut dengan melakukan aksi nyata dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini. Kegiatan yang dilakukan adalah kerjabakti secara massal. Meliputi pembersihan trotoar, pemungutan sampah plastik, edukasi minimalisir sampah plastik dan pembersihan puntung rokok di koridor Kayutangan Heritage. Kamis (5/6/2025).
Tidak sendirian, DLH mengajak semua unsur untuk terlibat dalam pengelolaan sampah berkelanjutan. Mulai dari Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah), perangkat daerah, komunitas, kader lingkungan, pegiat lingkungan, pelaku usaha hingga masyarakat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang Noer Rahman Wijaya mengatakan bahwa kegiatan ini untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Di samping itu juga memberikan edukasi kepada pelaku usaha untuk penggunaan sampah plastik. “Konsep kegiatan ini adalah berkelanjutan. Selain di Kayutangan Heritage juga akan dilaksanakan di sekitar sungai. Banyak masyarakat yang membuang sampah di sungai. Kita cari lotus, kita cari data mana saja yang diperlukan pembersihan,” tutur Noer Rahman.
Dikatakannya, melalui Perangkat Daerah pengampu terkait lingkungan yakni DLH akan dilakukan imbauan dan ajakan kepada para pelaku usaha, masyarakat dan stakeholder untuk peduli dalam pengelolaan lingkungan.
Ia pun menambahkan, bahwa kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, dimana implementasinya berkaitan dengan RPJM Wali Kota Malang yaitu Malang Rijik.
Kerja bakti juga diikuti Wali Kota Malang, Sekretaris Daerah beserta jajarannya. Sebelum dimulai kegiatan kerjabakti dilakukan apel pagi terlebih dahulu.
Wahyu Hidayat selaku Wali Kota Malang mengapresiasi kegiatan yang positif ini. “Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh peserta pada kegiatan hari ini. Ikut berpatisipasi dalam momentum penting ini. Kehadiran Bapak dan Ibu adalah cerminan nyata dari semangat kepedulian dan kelestarian lingkungan hidup,” tuturnya.
Baginya Ngalam Rijik bukan merupakan slogan atau kampanye semata. “Ini adalah bagian dari Program Unggulan Dasabakti Kota Malang khususnya menjamin layanan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan yang baik dan berkelanjutan. Kami berkomitmen penuh untuk menciptakan lingkungan Kota Malang yang nyaman, aman, bersih, sehat dan lestari” jelas Wahyu.
Lalu, orang nomor satu di Kota Malang ini pun mengingatkan bahwa saat ini kita sedang mengalami tantangan yang semakin komplek meliputi pemanasan global, polusi udara, krisis air bersih dan penumpukan sampah.
“Ini bukan hanya masalah pemerintah, tetapi tanggungjawab bersama. Semua pihak baik individu, komunitas, dunia usaha maupun institusi pendidikan. Untuk itu, saya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan kebersihan sebagai budaya hidup,” imbaunya.
Menurut Wahyu, Ngalam Rijik adalah panggilan moral agar kita tidak hanya membersihkan lingkungan satu hari saja. Tetapi menjadikan program aksi. Bersih-bersih sebagai rutinitas harian dan bagian dari jati diri warga Kota Malang.
Upaya hari ini memberikan dampak besar bagi masa depan generasi berikutnya.
“Saat kita membersihkan taman, jalan dan lingkungan sekitar. Kita sudah membangun peradaban dimana manusia hidup dalam harmoni. Maka, dari itu saya mengajak semua elemen masyarakat termasuk para pelajar, tokoh agama, organisasi pemuda untuk terus aktif terhadap pelopor perubahan. Pemerintah Kota Malang terus memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam menjaga lingkungan mulai dari edukasi hingga pelibatan warga melalui program Bank Sampah, inovasi pengolahan limbah hingga peningkatan kapasitas,” urainya.
Pihaknya berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya pemilahan sampah sejak dari rumah dan tidak membuang sampah sembarangan serta mengajak untuk menjadikan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini sebagai momentum, refleksi dan aksi.
“Sebab bumi yang sehat tercipta jika kita semua bertindak. Semangat Ngalam Rijik, saya yakin dan percaya Kota Malang akan menjadi kota yang bersih, indah dan berdaya saing serta berwawasan lingkungan menuju Kota Malang Mbois dan Berkelas,” jelasnya.
Selain, kerja bakti yang dilakukan. Wahyu Hidayat pun melakukan sosialisasi pembatasan sampah plastik. “Tadi kami juga memberikan edukasi di salah satu toko agar menyediakan tas belanja bukan berasal dari plastik. Ternyata, mereka sudah siap dengan kantong belanjaan yang tidak berbahan plastik.Ini adalah kesadaran bersama,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan dipilihnya Kayutangan Heritage sebagai lokasi kerjabakti lantaran merupakan area wisata sehingga sebagai cerminan kebersihan Kota Malang.
“Salah satunya adalah membersihkan tempat-tempat yang menjadi tujuan wisata. Kita tadi juga melihat pohon di bawahnya ada tanaman itu jadi asbak terbesar sebagai tempat puntung rokok ada di sekitar pohon tersebut. Kita juga memberikan edukasi kepada masyarakat agar membuang puntung rokok sembarangan. Kegiatan ini bukan hanya tanggungjawab Pemerintah semata, tetapi juga membutuhkan peran serta dari semua unsur,” pungkas Wahyu Hidayat. (idm24)